Posts

[Thought] Redefining "Kemenangan"

Image
Apa artinya menang? Semua orang punya definisi menangnya sendiri-sendiri.  Untuk aku, menang itu bisa melakukan apa yang aku suka tanpa harus peduli pendapat orang, even orang tuaku sendiri. Menang itu bisa speak up apa yang ada di hati dan tidak menahan apapun, even hal itu tidak menyenangkan untuk didengar. Menang itu bisa bilang "tidak" ketika memang tidak mau melakukan sesuatu, bukannya iya iya saja walau dalam hati kesal sendiri. Menang itu tidak mendefinisikan diriku lewat kacamata orang lain.  Tapi akhir akhir ini aku sering galau, apa iya menang itu seperti itu?? Beberapa kali aku merasa puas ketika bisa bilang apa yg aku mau meski nggak menyenangkan untuk orang lain, tapi kepuasan itu bisa langsung berganti dengan perasaan bersalah. Apa iya apa yang aku lakukan benar? Apakah aku baru saja menyakiti hati orang lain?  Pada akhirnya perasaan menang itu tidak bertahan lama, yang ada malah menyakiti diriku sendiri. Saat itulah aku sadar, ketika aku mengutamakan emosi dan

[Life] Tiga Puluh

Image
Sejujurnya aku takut 30. Saking takutnya, aku sampai menghitung mundur sejak 6 bulan sebelumnya. 6 bulan sebelum 30, 5 bulan sebelum 30, 4 bulan…. 3 bulan… seolah olah waktuku akan habis. Dan semakin dekat waktuku menuju 30 tahun, semakin aku merasa tertekan. Memangnya sudah pantas seorang aku berusia 30 tahun? Dalam bayanganku bertahun-tahun yang lalu, kalau usiaku mencapai 30 seharusnya aku sudah menjadi seorang istri dan ibu. Kalau usiaku mencapai 30 tahun aku sudah punya karir yang mentereng dan gaji yang membuatku bisa mengeluarkan uang tanpa menjadi kaum mendang-mending. Kalau sudah 30 tahun harusnya aku sudah punya ini dan itu yang sifatnya materil dan duniawi.  Tapi ternyata semua itu tidak terjadi.  Aku masih belum menjadi istri dan ibu. Pekerjaan dan gajiku juga cukup. Aku punya ini dan itu, tapi hampir semuanya jauh dari bayanganku bertahun-tahun yang lalu.  Lalu apakah dengan semua ini aku pantas menjadi 30?  Entahlah. Mereka bilang umur hanyalah angka, bukan pencapaian-pe

[Life] Dear Gemini

Image
Dear Gemini, Hanya Tuhan yang benar-benar tahu apa yang terjadi. Dari hari di mana aku mengakui aku patah hati hingga detik ini. Walau komunikasi sudah dimatikan, tapi hidup tetap berjalan. Kau menjadi tumpuan empat kaki dan aku berjalan sendiri.  Jika kau tanya tentang perjalananku, aku berjalan pelan-pelan. Kunikmati pemandangan di sekitarku. Aku tidak banyak berbelok. Aku takut menyimpang dari jalur yang aman. Aku takut tersesat. Aku hanya lurus terus sambil mencari arti dari semua yang terlihat dan terasa. Termasuk rasa rindu untukmu yang datang sesekali menghampiriku.  Ya, ini rahasia besar, tapi aku masih sering rindu. Dan ini kali pertama aku mengungkapkannya setelah terpendam menahun.  Gemini, kukira aku tak akan pernah sembuh. Kuikhlaskan terhantuimu sebagai cobaan Tuhan untukku. Namun, beberapa waktu lalu, Tuhan memberi hadiah yang luar biasa indah padaku. Sebuah titik balik di mana aku bisa sepenuhnya melepasmu. Gemini, kau mengenalku sebagai seorang pejuang yang tangguh. T

[Life] Tentang Pertanyaan di Kepala

Image
Bagaimana ya caranya menjelaskan ini semua?  Banyak hal yang terlalu berantakan di kepalaku yang begitu ingin aku urai dan aku tumpahkan sesederhana mungkin. Karena ya, aku memang membutuhkannya. Sebuah wahana bercerita yang apa adanya, tanpa pretensi. Jika bisa dilengkapi sepasang mata, itu mungkin lebih baik. Tapi yang aku punya adalah sebuah buku harian online yang sudah menemaniku sejak remaja. Jadi aku bisa sedikit berpura-pura bahwa ada sosok yang benar-benar menyimak dan benar-benar peduli. Apa memang hidupku sesepi itu? Bisa iya. Bisa juga tidak. Entahlah. Aku bekerja, setiap hari aku dikelilingi manusia. Aku punya aktivitas rutin sepulang kerja, aku bertemu manusia. Aku bersuara, tapi tidak pernah benar-benar bicara. Mereka yang kulabeli sahabat juga punya hidup mereka. Janji bertemu yang hanya jadi rencana itu sudah biasa. Pertemuan yang berakhir menjadi gambar dan tawa kosong juga sudah biasa. Setidaknya ada kabar, semua baik saja. Apa itu mengganggu? Tidak juga. P

[Life] 28!

Image
Halo 28! Saat aku menuliskan tulisan ini, langit hitam sedang bergemuruh menemani derasnya hujan yang membasahi Jogjaku. Pandemi omicron sedang merajalela. Vladimir Putin sedang dicerca habis-habisan karena aksinya mengobrak-abrik Ukraina. Aku baik-baik saja. Setelah kurang lebih dua minggu kujalani di rumah saja. Menikmati kehidupan yang sederhana. 10 hari dikurung pandemi, sementara hari lainnya, pencernaanku menjerit minta perhatian. Tidak masalah. Tuhan punya caranya untuk mengijabah doa-doa umatnya. Aku pernah mengkhayalkan mengambil cuti seminggu full dan merayakan pergantian usia dengan bangun siang. Lalu Tuhan benar-benar mengizinkannya. Aku benar-benar diberi waktu luar biasa banyak untuk beristirahat dan bangun siang. Hanya saja, tanpa manusia-manusia yang kuharapkan ada di hari spesialku. Waktu sudah berganti, tapi hatiku masih di tahun-tahun kemarin. Gegap gemerlap riuh canda tawa dan bombardir cinta di segala media, itu yang biasa aku dapatkan di tanggal 2 Maret